Sabtu, 27 Februari 2010

Kebudayaan itu sifatnya terus-menerus, bersambung tak putus putus, merupakan garis kehidupan sesuatu bangsa yang tumbuh dan berkembang maju. Dengan perkembangan dan kemajuannya menerima pengaruh nilai-nilai baru, garis kemajuan sesuatu bangsa ditarik terus. Bukan loncatan putus-putus dari garis asalnya. Loncatan putus akan kehilangan pangkal asalnya untuk maju selanjutnya. Kemajuan sesuatu bangsa adalah lanjutan garis hidup asalnya yang ditarik terus dengan menerima nilai-nilai yang baik, baik itu dari bangsa itu sendiri maupun dari luar. (Ki Hajar Dewantoro)
Di era globalisasi saat ini belum semua sekolah menerapkan suatu kurikulum pembelajaran tentang budaya lokal. Betapa luhurnya nilai budaya yang diwariskan nenek moyang kita. Sangat disayangkan ketika nilai-nilai itu tidak ditanamkan sejak dini terlebih dalam dunia penidikan formal. Mungkin di tengah maraknya serbuan budaya asing di kehidupan kita, Anda juga sering berkomentar “wah apik kui, ana sekolahan sing isih nggatekke bab kalestaren budaya, perlu di dukung…” Apabila Bapak Ibu diberi suatu pertanyaan “ Apa yang telah Bapak Ibu perbuat untuk kelestarian budaya terlebih langkah nyata Anda dalam mewariskan nilai-nilai luhur budaya local bangsa Indonesia….?
(Komprenx)